BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kemajuan
di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan
teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami
kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas
bisnisnya, bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi,
sehingga informasi harus disaring untuk mendapatkan informasi yang tepat dan
relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet. Penggunaan
internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran
informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis,
seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di Internet
cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa aturan-aturan
yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional, barang mengalir dalam
partai-partai besar, melalui pelabuhan laut, pakai kontainer, distributor,
lembaga penjamin, importir, dan lembaga bank. Pemasaran konvensional lebih
banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat internet. Pemasaran di
internet sama dengan direct marketing, dimana konsumen berhubungan langsung
dengan penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri. “Pengguna internet
di seluruh dunia berkisar 200 juta, 67 juta diantaranya berada di Amerika
Serikat, internet di Indonesia berlipat dua kali setiap 100 hari” (Rhenald,
2000).
Bidang
Teknologi Informasi memberi prospek pada bangsa Indonesia yang tengah dilanda
krisis ekonomi. Industri lain saat ini ditandai dengan pemogokan buruh,
pemungutan liar, dan gangguan fisik lainnya. Untuk itu bisnis Teknologi
Informasi atau bisnis lain yang didukung oleh Teknologi Informasi perlu
mendapat perhatian yang khusus karena sifatnya yang strategis bagi bangsa Indonesia.
Dua
aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan Teknologi
Informasi adalah infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM). Selain kedua
aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti finansial.
Persaingan
bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk
menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya. Jika dilihat lebih mendalam,
ternyata esensi dari persaingan terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat
mengimplementasikan proses penciptaan produk dan atau jasanya secara lebih
murah, lebih baik, dan lebih cepat dibandingkan dengan pesaing bisnisnya. Saat
ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis
sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan.
B.
Perumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Penjelasan Penggunaan Internet Dalam
Bisnis
2.
Pembahasan difokuskan pada penjelasan keuntungan internet dalam bisnis
3. Mendeskripsikan kondisi dan
arsitektur teknologi e-commerce
C. Tujuan
Penulisan Makalah
Tujuan dari Makalah ini adalah:
1. Memahami keuntungan internet dalam bisnis
2. Mengetahui secara mendalam prosedur yang baik dan benar dalam menjalankan bisnis
menggunakan
internet.Manfaat dari penulisan Makalah ini adalah:
ü Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam pasar bebas
melalui e-commerce
ü Pelaku bisnis Indonesia dapat menyusun strategi bisnis yang lebih beragam
melalui kegunaan internet dalam bisnis.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGGUNAAN
INTERNET DALAM BISNIS
Penggunaan
internet dalam bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran informasi secara
elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan
pelayanan pelanggan. Tabel 1 menunjukkan sepuluh perusahaan rangking tertinggi
di Amerika Serikat yang telah menerapkan internet untuk strategi bisnis.
Internet mendukung komunikasi dan kerja sama global antara pegawai, konsumen,
penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang dari
organisasi atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.
Dengan internet memungkinkan aplikasi Electronic Commerce (EC) dapat digunakan
pada jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi pemrosesan
pesanan secara On-line, Electronic Data Interchange (EDI) untuk mengirim
dokumen bisnis, dan keamanan sistem pembayaran Electronic Funds Transfer (EFT).
Akibat
internet, pemasaran terhadap perusahaan, produk, dan pelayanan menjadi proses
yang interaktif saat ini. Situs Web perusahaan bukan hanya sekedar menyajikan
katalog produk dan media promosi, melainkan digunakan untuk berdialog,
berdiskusi, dan berkonsultasi dengan konsumen secara On-line, bulletin boards,
kuesioner elektronik, mailing lists, dan pengiriman surat elektronik. Sehingga
konsumen dapat dilibatkan secara langsung dalam perancangan, pengembangan,
pemasaran, dan penjualan produk.
B. KEUNTUNGAN
BERBISNIS LEWAT INTERNET
“The
internet provides a synthesis of computing and communication capabilities that
adds value to every part of the business cycle” (Cronin,1995). Keuntungan yang
diperoleh dari berbisnis lewat internet dapat dilihat pada Gambar 5, merupakan
kesimpulan yang diperoleh bisnis lewat internet dari 100 perusahaan pengguna
internet peringkat tertinggi. Dari Gambar 5 juga dapat dilihat persentase
tertinggi adalah penghematan biaya (35%), karena aplikasi yang diterapkan pada
teknologi internet lebih murah untuk dikembangkan, dioperasikan, dan dirawat,
jika dibandingkan dengan sistem tradisional. Contoh: American Airlines
menghemat biaya konsumen support, setelah pembuatan situs Web dibandingkan
biaya telepon (Gow, 1997).
C.
Teknologi Electronic Commerce
Perdagangan
elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce)
adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.
Industri
teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,
seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management),
e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan
transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik
(electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang
atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business
lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata
atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan
bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jumlah pengakses internet di
Indonesia baru mencapai sekitar 3% penduduk Indonesia. Persentase tersebut
relatif kecil sekali dibandingkan dengan negara asiapasific yang lain. Padahal
negara asia-pasific harus sudah memasuki pasar bebas pada tahun 2003.
Penggunaan internet untuk keperluan bisnis di Indonesia baru 43%,
mengingat pemain-pemain utama bisnis berusia 45-an ke atas tidak menyadari
keuntungan internet dalam bisnis, sedangkan pengguna internet di
Indonesia kebanyakan dari SLA, yaitu sebesar 46%. Internet dalam bisnis
dapat digunakan bukan hanya sekedar untuk pertukaran informasi, katalog produk,
media promosi, dan surat elektronik saja. Tapi juga bisa digunakan untuk
berdialog, berdiskusi, dan konsultasi dengan konsumen secara online, bulletin
boards, kuesioner elektronik, mailing list. Sehingga konsumen dapat
dilibatkan secara proaktif dan interaktif dalam perancangan, pengembangan,
pemasaran, dan penjualan produk. Pemasaran lewat internet ada 2 metode,
yaitu Push dan Pull Marketing.
Keuntungan yang dapat diperoleh
dari berbisnis lewat internet adalah penghematan biaya mencapai 35%,
pelayanan konsumen mencapai 32%, peningkatkan penghasilan mencapai 18%,
pemasaran mencapai 13%, dan lain-lain mencapai 2%. Sedangkan keunggulan
strategi bisnis dalam memenangkan kompetisi yang dapat diperoleh adalah
komunikasi global dalam bisnis menjadi benar-benar hidup, lebih cepat, murah,
dan mudah; komunikasi interaktif sebagai sarana untuk menunjukkan perhatian
perusahaan kepada konsumennya; menyediakan informasi dan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing konsumen; mengingkatkan kerja sama antara tim; EC
memungkinkan untuk membuka pasar, produk, atau pelayanan baru; dapat
mengintegrasikan aktivitas di luar dan proses bisnis di dalam perusahaan secara
on-line.
Business-to-Consumer
Commerce adalah aplikasi EC untuk perusahaan dengan konsumennya, contoh: penjualan
eceran pada World Wide Web. Strategi yang harus diperhatikan dalam Business-to-Consumer
Commerce adalah menarik minat konsumen dan menjaga loyalitas konsumen. Tip
agar Business-to-Consumer Commerce sukses adalah menjaga kesederhanaan,
memberi nilai tambah, memudahkan cara pembelian, menunjukkan sertifikasi
keamanan, menjaga privasi pelanggan, memberikan harga terendah, memudahkan
akses, memberi nomor bebas pulsa, usahakan tepat waktu, memberi jawaban
secepatnya, menggunakan penjawab otomatis, lakukan konfirmasi, memberikan biaya
pengiriman terendah, dan menyertakan garansi kepuasan. Business-to-business Commerce adalah aplikasi EC untuk perusahaan
dengan perusahaan lainnya, contoh: situs pedagang partai.
Business-to-Business
Commerce untuk
menunjang Supply Chain Management dan pertukaran dokumen bisnis secara Electronic
Data Interchange. Sistem Electronic Funds Transfer (EFT) adalah
sistem yang mengatur pembayaran transaksi EC. Sistem EFT menggunakan
bermacam-macam teknologi informasi untuk mendapatkan dan memproses uang dan
transfer kredit antara bank dan konsumennya. Secure Socket Layer (SSL),
untuk mengotomatisasi penyandian data (nomor kartu kredit dan nilai pembayaran)
yang dikirim antara Web Browser konsumen dengan server pedagang.
Metode ini masih bisa dibobol oleh sniffer, untuk itu dikembangkan Secure
Electronic Transaction (SET) adalah standar keamanan pembayaran elektronik
yang merupakan pengembangan dompet digital cybercash..
DAFTAR PUSTAKA
1. Cronin, Mary. Doing More Business
on the Internet. 2nd ed. New York: Van Nostrand Reinhold. 1995.
2. Cronin, Mary. Global Advantage on the
Internet. New York: Van Nostrand Reinhold. 1996
3. Grow, Kathleen. “Risk vs. Opportunity.” Computerworld.
1997.
4. Kalakota, Ravi, and Andrew. Frontiers
of Electronic Commerce. Reading, MA: Addison-Wesley. 1996
5. Kasali, Rhenald. “Peluang Pasar di
Internet Sangat Besar.” DotCOM. 1999.
6. Kasali, Rhenald. “Peluang Pasar
e-Commerce dan Bagaimana Menyiasatinya.” Makalah Seminar
Sukses Berbisnis di era Internet: Kiat Membangun Situs Web yang Populer.
Hyatt Regency, Surabaya. 2000.